Sabtu, 04 Oktober 2014

FILSAFAH 5 JARI )
1. Ada si gendut JEMPOL yang selalu
berkata baik dan menyanjung.
2. Ada TELUNJUK yang selalu suka
menunjuk dan memberi perintah.
3. Ada si JANGKUNG JARI TENGAH
yang sombong dan suka menghasut
jari telunjuk.
4. Ada JARI MANIS yang selalu
menjadi teladan baik dan sabar
sehingga di beri hadiah cincin.
5. Dan KELINGKING yang lemah dan
penurut,serta pemaaf.
Ingatkah anda waktu kecil,ketika
kita berbaikan dengan musuh
kita,pasti saling sentuh jari
kelingking.
Dengan segala perbedaan positif
dan negatir yang dimiliki masing-
masing jari mereka bersatu untuk
mencapai tujuan (menulis,memega
ng,menolong anggota tubuh yang
lain dan menyelesaikan segala
pekerjaan).
Pernahkah kita bayangkan
sejenak,jika tangan kita terdiri
dari JEMPOL semua...
Cukup sederhana,namunsangat
berarti,kita diciptakan dengan
segala perbedaan yang kita
miliki,dengan tujuan untuk
bersatu,saling menyayangi,saling
menolong,salingmembantu,saling
mengisi,bukan untuk saling
menuduh,merusak,bahkan
membunuh.
Lalu sudahkah kasih sayang kita
bertambah hari ini...
Hargailah perbedaan karena dengan
segala perbedaan kita tau warna
warna kehidupan.
Kita mengerti bahwa segala sesuatu
yang kita inginkan tidak selalu
harus menjadi milik kita.
semoga dapat diambil hikmah dan
manfaatnya.
Kalau ALLAH Itu Maha Baik,
Kenapa Bikin Neraka ??
★" Semua Harap Baca, Agar Tidak
Tersesat "★
Ini kisah nyata seorang gadis yang
dangkal ilmu pengetahuan islamnya.
Didaerah tersebut memberlakukan
peraturan bagi pekerja di tempat
umum seperti pasar, toko-toko
perniagaan dan lain-lain,
bagi wanitanya diharuskan
mengenakan jilbab dan menutup
aurat dengan benar.
Kerap kali pemerintah mengadakan
pemeriksaan secara mendadak
ditoko- toko dan pasar, bagi yang
melanggar maka dikenakan denda.
Selain kena denda mereka yang
melanggar aturan diberi nasehat
dari sang ustadz yang bekerjasama
dengan pemerintahan.
Suatu hari, seorang gadis
tertangkap yang bekerja disebuah
toko karena tidak menutup
auratnya. Maka diapun kena denda.
Setelah dia membayar denda, ustadz
ini pun menasehati, "setelah ini,
saya harap saudari bisa insaf dan
mentaati peraturan. Peraturan ini
bukan semata dari aturan
pemerintah melainkan menutup
aurat juga perintah Allah swt.
Ringkasnya kalau kita mentaati
perintahNya maka akan selamat dan
berbalas surga.
Sebaliknya jika durhaka maka akan
celaka dan balasan neraka."
Gadis tersebut yang awalnya
mendiamkan diri, tiba-tiba
membentak ustadz "kalau Tuhan itu
betul-betul baik, kenapa bikin
neraka?
Kenapa tidak sediakan surga saja?
Seperti itukah Tuhan penyayang?",
mungkin dari tadi gadis itu sudah
panas telinganya dinasehati oleh
ustadz terlebih habis terkena
denda.
Ustadz itu tertunduk dan berfikr
"bahaya anak ini kalau didiamkan
akan rusak akhlaknya."
Setelah habis gadis itu mengomeL,
ustadz pun menjawab "saudariku,
kalau Tuhan tidak bikin neraka,
saya tdk akan jadi ustadz.
Berapa sen saja gaji seorang
ustadz? Lebih baik saya jadi bandar
judi yg gampang dapat uang, hidup
senang, lepas matipun tak risau
sebab dijamin masuk surga.
Mungkin kau juga bisa saya culik
dan dijual jadi pelacur. Kalau mau
lari, saya bunuh saja. Tak apa,
sebab neraka tak ada.
Nanti kita jumpa lagi disurga. Kan
Tuhan itu baik.
Gadis itu terkejut mendengar
jawaban ustadz, bicara macam apa
itu ??
Saudariku, perkara tadi akan
terjadi seandainya surga saja yg
tersedia. Orang jahat, orang baik
semua masuk surga. Maka, apa
gunanya berbuat baik? Orang jahat
lagi gampang, manusia tak lagi diuji
sebab semua orang akan lulus,
percuma. pembunuh akan berjumpa
lagi dengan yang dibunuh didalam
surga, perampok berjumpa Lagi
dengan yang dirampok didalam
surga. Tak ada yang menerima
hukuman.
Adakah Tuhan yg seperti ini yg kamu
mau? Kamu rasa adilkah? Tanya
ustadz.
Mana adil seperti itu. Orang jahat
gak akan lepas begitu saja. Rungut
si gadis.
Ustadz tersenyum "jika Tuhan tidak
adil, bolehkah dianggap baik? "
Saudariku, saya kasih nasehat
karena saya sayang sesama umat
islam. Allah itu maha penyayang tapi
Dia juga maha adil karena itu
Neraka perlu terwujud untuk
menghukum hamba-hambanya yang
durhaka, yang menzalimi diri sendiri
dan orang lain.
Kita sedang diuji didunia ini. Jasad
kita bahkan segala- galanya milik
Allah. Maka bukan hak kita untuk
berbuat sesukanya. Apa yg
dipinjamkan olehNya pasti akan
diambil kembali olehNya.
Semoga kita dapat bersabar dalam
mentaati perintahNya untuk
kebaikan dunia akherat.
Aamiin Ya Robbal Alammiin

APAKAH MASIH BELUM MAMPU KITA UNTUK BERQURBAN ???

APAKAH MASIH BELUM MAMPU KITA UNTUK BERQURBAN ???

Sahabat Jejak Pena yg di Rahmati Allah..
kisah ini mampu membuat Saya menangis dan malu.
Semoga Kisah ini menginspirasi sahabat sekalian.

Seorang pedagang hewan qurban
berkisah tentang pengalamannya:
Seorang ibu datang memperhatikan
dagangan saya.
Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak
akan mampu membeli.
Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan
kepadanya, “Silahkan bu…”, lantas
ibu itu menunjuk salah satu
kambing termurah sambil
bertanya,”kalau yg itu brp Pak?”.
“Yang itu 700 ribu bu,” jawab saya.
“Harga pasnya berapa?”, Tanya
kembali si Ibuu. “600 deh, harga
segitu untung saya kecil, tapi
biarlah…… .
“Tapi, uang saya hanya
500 ribu, boleh pak?”, pintanya.
Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya
berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja
dgn harga itu kepada ibu tersebut.
Sayapun mengantar hewan qurban
tersebut sampai kerumahnya,
begitu tiba dirumahnya,
“Astaghfirullah……,
Allahu Akbar…,
terasa menggigil seluruh badan
karena melihat keadaan rumah ibu
itu.
Rupanya ibu itu hanya tinggal
bertiga, dengan ibunya dan
puteranya dirumah gubug berlantai
tanah tersebut. Saya tidak melihat
tempat tidur kasur, kursi ruang
tamu, apalagi perabot mewah atau
barang-barang elektronik,. Yang
terlihat hanya dipan kayu
beralaskan tikar dan bantal lusuh.
Diatas dipan, tertidur seorang
nenek tua kurus. “Mak…..bangun
mak, nih lihat saya bawa apa?”,
kata ibu itu pada nenek yg sedang
rebahan sampai akhirnya
terbangun. “Mak, saya sudah
belikan emak kambing buat qurban,
nanti kita antar ke Masjid ya
mak….”, kata ibu itu dengan penuh
kegembiraan.
Si nenek sangat terkaget meski
nampak bahagia, sambil mengelus-
elus kambing, nenek itu berucap,
“Alhamdulillah, akhirnya kesampaian
juga kalau emak mau berqurban”.
“Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau
saya nawarnya kemurahan, karena
saya hanya tukang cuci di kampung
sini, saya sengaja mengumpulkan
uang untuk beli kambing yang akan
diniatkan buat qurban atas nama
ibu saya….”, kata ibu itu
Kaki ini bergetar, dada terasa
sesak, sambil menahan tetes air
mata, saya berdoa , “Ya Allah…,
Ampuni dosa hamba, hamba malu
berhadapan denga n hamba-Mu yang
pasti lebih mulia ini, seorang yang
miskin harta namun kekayaan
Imannya begitu luar biasa”.
“Pak, ini ongkos kendaraannya…”,
panggil ibu itu,”sudah bu, biar
ongkos kendaraanya saya yang
bayar’, kata saya.
Saya cepat pergi sebelum ibu itu
tahu kalau mata ini sudah basah
karena tak sanggup mendapat
teguran dari Allah yang sudah
mempertemukan dengan hambaNya
yang dengan kesabaran, ketabahan
dan penuh keimanan ingin
memuliakan orang tuanya…….
Untuk mulia ternyata tidak perlu
harta berlimpah, jabatan tinggi
apalagi kekuasaan, kita bisa
belajar keikhlasan dari ibu itu
untuk menggapai kemuliaan hidup.
Berapa banyak diantara kita yang
diberi kecukupan penghasilan,
namun masih saja ada kengganan
untuk berkurban, padahal bisa jadi
harga handphone, jam tangan, tas,
ataupun aksesoris yg menempel di
tubuh kita harganya jauh lebih
mahal dibandingkan seekor hewan
qurban. Namun selalu kita sembunyi
dibalik kata tidak mampu atau tidak
dianggarkan.

#semoga bermanfaat

kisah wanita

biarlah perempuan tak cantik di mata manusia.
tapi dia cantik menurut pandangan Allah.
PENGANTIN KEMBALI KERAHMATULLAH DI SAAT SUJUD...
Selepas melaksanakan Solat Maghrib, dia mulakan make-up pada wajahnya, memakai pakaian pengantin putih yang cantik, mempersiapkan dirinya untuk majlis perkahwinannya sendiri, kemudian dia terdengar azan ‘Isyak dan menyedari bahawa wuduknya telah terbatal. Lalu dia berkata kepada ibunya: “Mak, saya perlu ambil wuduk dulu dan solat ‘Isyak “
Ibunya terkejut: “Apa kamu gila?!! Tetamu sedang menunggu, untuk melihat kamu! Bagaimana dengan make-up? ! Nanti habis dirosakkan oleh air.”
Tambah ibunya lagi: “Sebagai ibu, mak tak izinkan kamu solat sekarang! Wallahi… jika kamu ambil wuduk sekarang, mak akan tetap memarahi kamu.”
Anak perempuannya menjawab: “Wallahi… saya tidak akan pergi dari sini sehingga saya melakukan solat! Ibu sepatutnya tahu bahawa tidak ada ketaatan kepada mana-mana makhluk agar menderhaka kepada Maha Pencipta.!!”
Ibunya berkata: “Apa kata tetamu nanti jika kamu muncul dalam majlis perkahwinan sendiri tanpa make-up?! Tentu nampak hodoh atau tidak cantik di mata mereka! Mereka pasti akan mentertawakan kamu! “
Sambil tersenyum, anak perempuan itu bertanya: “Adakah ibu bimbang kerana saya tidak cantik di mata mereka? Bagaimana pula dengan Maha Pencipta saya? Saya bimbang kerana, jika saya terlepas solat saya, saya tidak lagi cantik di mata-Nya “
Dia mula berwuduk, dan semua make-up pada wajah telah hilang, tetapi dia tidak peduli.
Kemudian dia memulakan solat itu dan pada masa dia turun untuk sujud, dia tidak sedar bahawa ia akan menjadi satu sujud yang terakhir!
Ya! Beliau meninggal dunia ketika dalam sujud! Pengakhiran yang besar bagi Muslimah yang berkeras untuk mentaati Tuhannya! Ramai antara mereka yang mendengar cerita ini begitu tersentuh!!
Beliau mengutamakan Allah dan ketaatan kepadaNya sebagai yang pertama dalam keutamaan hidup beliau, jadi pengakhiran terbaik yang dianugerahkan oleh Allah pada mana-mana umat Islam yang layak memilikinya!
Dia mahu menjadi lebih dekat kepada-Nya, maka Allah mengambil nyawanya pada saat di mana umat Islam berada paling dekat kepada-Nya! SubhanAllah!
Dia tidak peduli jika dia tidak indah di mata makhluk, asalkan dia cantik pada Maha Pencipta!
Wahai saudari Muslimah, bayangkan jika anda berada di tempat itu! Apa yang anda akan lakukan? Apa yang anda akan pilih: pujian manusia atau Maha Pencipta?
Wahai sekelian insan! Adakah kita ada jaminan bahawa kita akan hidup untuk minit seterusnya? Jam? Atau bulan?!!
Tiada siapa tahu apabila saat mereka akan datang? Atau bila kita akan bertemu malaikat Maut? Jadi, adakah kita bersedia untuk saat itu?
Wahai muslimah! Apa yang anda pilih: bersantai tanpa hijab atau dirahmati Allah dengan memakai hijab?
Adakah kita bersedia untuk menemui Allah tanpa hijab?
[Diceritakan oleh Syeikh ‘Abdul Mohsen al Ahmad’, ia berlaku di Abha (Ibu Negeri Asir di Arab Saudi)]
ps: Buat adik-adik bakal pengantin, walau sehebat mana sekalipun majlis perkahwinan anda, walau secantik mana sekalipun dandanan anda, jangan tingal Solat apabila tiba waktunya...
Biarlah kita tidak hebat dan tidak cantik dimata manusia tapi hebat dan cantik disis Allah...
Mohon SHARE

Pengorbanan Ayah


Apakah kau pernah melihat ayah lelah bekerja ?
Apakah kau pernah enggan membantu ayah?
Dan apakah kau MALU dengan pekerjaan ayah?



 *Dear, Ayah….

ayah aku MALU, MALU,MALU
 dengan pekerjaan mu yang hanya seorang petani.

kenapa kita miskin?
kenapa kau tidak lebih berusaha agar kita hidup
 kecukupan dan banyak harta
 Ada gurat malu di wajahku ketika teman-teman ku
 menanyakan pekerjaan ayah
kenapa dulu ayah enggan bekerja lebih  keras lagi
kini aku dan ibu ikut menanggung malu
kau hanyalah seorang pemalas
 yang enggan berjuang demi keluarga 
kau tak pantas di sebut seorang Ayah.



*Dear, Ayah..

Terimakasih telah kau 

abdikan seluruh hidupmu untuk ku.

kau pinjamkan tangan ketika aku belajar berdiri

kau pinjamkan kaki ketika aku pergi kesekolah

kau pinjamkan air matamu ketika aku terluka

Ayah..

dunia ini sangat kejam,

tapi kau pinjam kan seluruh tubuhmu untuk melindungi ku.

terkadang tutur kata ku menggores hatimu,

tapi kau pinjamkan senyum untuk menutupinya.

terkadang perbuatanku nakal dan mengundang amarah,

tapi kau pinjamkan kasih sayang sebagai peredam.



 Aku sering lalai akan rasa syukur.

Aku malu

Mungkin aku takkan pernah bisa

 mengganti ribuan peluh mu ketika mencari nafkah.

kini aku sadar,

anugerah terindah yang diberikan Allah adalah

memilikimu dan berbakti kepadamu 




 buah karya...
Evi Imroatu Fadhillah









 

muhasabah pagi ini


Sahabat ‘Uqbah bin Amir pun mengungkapkan bahwa Rasulullah saw.
pernah menasihati dirinya sebagai berikut.
“ Wahai ‘Uqbah, maukah engkau kuberitahukan tentang akhlak
penghuni dunia dan akhirat yang paling
utama?
Yaitu menghubungi orang yang
memutuskan hubungan denganmu,
memberi orang yang pernah menahan
pemberiannya kepadamu, dan
memaafkan orang-orang yang pernah
menganiayamu. ”
(HR Hakim)

cinta

Apa itu cinta?
Cinta itu apa?
Apa itu apa?
Itu apa itu?
Cinta itu cinta?
Cinta apa cinta?
Lalu cinta apa itu?
Cinta milik siapa?
Siapa milik cinta?
Aku milik siapa?
Siapa milikku?
Aku milik mu?
Engkau milikku?
UNTUK KITA RENUNGKAN

Wahai Ukhti Apa Yang Engkau Harap Dari Seorang Ikhwan...??

Wahai ukhti jika yang kau harap dari seorang ikhwan adalah ketampanannya
maka kau akan mendapatkannya.
namun
kau takkan mendapatkan
ketampanan
hatinya,.
Wahai ukhti srikandiku.. jika engkau
mengharapkan seorang ikhwan dari
kekayaan hartanya maka engkau
akan
mendapatkannya namun jangan
pernah
berharap kau kan mendapat
kekayaan
hatinya,..
Wahai ukhti muslimahku.. jika kau
slalu
berharap pada seorang ikhwan yang
tinggi
kedudukan pangkatnya dalam hal
duniawi
maka engkau juga akan
mendapatkannya
namun jangan berharap dia akan
bisa
membimbing dan membawamu
dalam
kebahagiaan akhirat kelak,.
Wahai ukhti sebenarnya apa
maumu..
ketika ada seorang ikhwan yang
baik
agamanya dan ingin berta’aruf
denganmu
sesuai yang diajarkan Rasulullah
saw pada
umatnya engkau malah menolak
dia,.
Wahai srikandi putri muslimahku..
ingatlah
Rasulullah saw pernah
bersabda :”Barangsiapa diantara
kamu
(kaum muslimin) menolak pinangan
(dlm masa ta’arauf) seorang muslim/muslimah
lainnya sedangkan dia baik
agamanya,tunggulah sesuatu hal
yang
besar (fitnah dunia) akan
menimpamu” ,.
Wahai ukhti.. Tafakuruu fil qolbi
ukhti apa
yang sebenarnya kau cari untuk
kehidupanmu didunia dan akhirat
nanti,apa
yang kau harap dalam pengejaran
dunia
yang hanya fatamorgana
pandangan
buaian kebahagiaan sesaat,..
Wahai ukhti.. kau sungguh cantik
namun
mengapa kau tak cantik dimataku..
Wahai
ukhti engkau sungguh rajin dalam
beribadah namun mengapa kau tak
mulia
karnanya..
Ukhti muslimahku mungkin engkau
akan
bertanya-tanya dengan dua kalimat
itu
maka akan ku jawab agar kau dapat
merenungkannya..
“ukhti kau tak tampak cantik
dimataku
karna kau pamerkan kecantikan
fisikmu
untuk nafsu dunia yang menjadi
kebanggaanmu sedangkan kau
biarkan
hatimu buruk karna hilangnya
imanmu”
“ukhti engkau rajin beribadah
namun
mengapa kau tak mulia karnanya,itu
karna
ibadahmu bukan atas mengharap
ridha
Allah tapi untuk dunia mu agar kau
dipandang sebagai seorang
muslimah
shalehah dan hatimu tak ada rasa
ikhlas
dlm menjalani ibadahmu itu karna
kau
hanya menunjukan sifat
RIYA..RIYA..RIYA..
dan RIYA mu itu agar semua orang
tau
kalau kau rajin beribadah dalam
keseharianmu”
Wahai ukhti bukan itu sifat seorang
muslimah shalehah karna seorang
muslimah shalehah slalu
menundukan
pandangan,menjaga lisan,berpikir
bijak
dan slalu ikhlas dlm hati nya,dan jika
dia
memutuskan sesuatu perkara dalam
hidupnya maka dia akan slalu
mengakhiri
kata-katanya itu dengan kalimat
“karna Allah” ,renungkanlah wahai ukhti
muslimah
srikandiku pencipta generasi
ghuroba
didunia ini,pertimbangkanlah selalu
apa
yang akan engkau putuskan seperti
hal
nya ta’aruf jangan engkau
menolaknya
karna kau tak punya perasaan lebih
(cinta/
suka) namun jalanilah dahulu karna
jika
engkau tak mencoba menjalani nya
maka
engkau takkan pernah bisa
mengenalnya
lebih jauh namun jika engkau berta’aruf
maka haruslah engkau didampingi mahrammu(ibu/bapak/adik/kakak/
saudara) agar kalian dapat tetap
saling
menjaga hijab juga agar terhindar
dari
fitnah..
~ RENUNGKANLAH YA UKHTI FILLAH SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI ~