Sabtu, 02 Mei 2015

INGAT KEMATIAN

Assalamualaikum Wr.Wb. 
Selamat pagi sahabat pena...
selamat menikmati akhir pekan,disini saya akan mengulas sedikit tentang "KEMATIAN"
semua berawal dari mimpi saya, yang baru saya alami tadi malam.
Saya berada di suatu malam yang gelap dan berasap tebal,
 kulihat ada seseorang yang sedang tidur tengkurap,
kucoba mendekati, perlahan-lahan.
 ku langkahkan kakiku mendekatinya, semakin dekat kuperhatikan siapakah gerangan yang sedang tengkurap itu.
sekilas wajahnya bercahaya namun betapa terkejutnya aku, ketika aku mengenali sosok itu,
itu adalah paman ku yang telah meninggal hampir 3 tahun lalu (2 juli 2012).
tiba-tiba aku mendengar suara sangat keras, mengatakan bahwa " Di sini sangat dingin. jauh berkali lipat dari apa yang ada di bumi tak ada selimut untuk menghangatkan."
Tiba-tiba suara itu menjauh,,,
Selepas itu aku terbangun, dan segera mengucap 'Istighfar'
pagi hari aku bergegas searching di google, di alam apakah yang ada dalam mimpiku.
lalu aku temukan artikel ini yang siap ku bagikan untuk sahabat-sahabat pena dimana pun berada, semoga bermanfaat ^_^



 TANDA-TANDA SEBELUM KEMATIAN DAN PERASAAN SAAT AKAN MATI

Seseorang yang akan meninggal mempunyai beberapa tanda-tanda yang dirasakan oleh dirinya sendiri dan yang dapat dirasakan oleh orang di sekitarnya.
  • TANDA 100 HARI SESEORANG SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi tanda-tanda akan kembalinya seseorang pertama kali. Tanda ini lazimnya terjadi selepas waktu Ashar (sama seperti Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi Wassalaam mendapatkan wahyu terakhir ketika 81 hari sebelum beliau wafat). Beberapa orang dapat merasakannya dan (sebagian dari padanya) tidak merasakan dan menyadari tanda-tanda ini secara langsung. Tanda-tandanya adalah dari ujung rambut ke ujung kaki akan mengalami getaran seperti menggigil. Bagi yang menyadari hal ini, masa ini adalah masa seseorang akan merasa ketakutan, kepanikan, ketidaksiapan, penolakan, tangisan dan akan memanfaat waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya.
  • TANDA 60 HARI SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini, seseorang yang akan meninggal akan merasakan gerakan pada pusar. Pada masa ini, seseorang yang mengetahuinya akan cenderung tawar-menawar, berpikir bahwa kematian dapat diundur, panik yang teramat sangat dan depresi berlebihan.
  • TANDA 40 HARI SEBELUM MENINGGAL
Tanda ini juga akan terjadi pada waktu Ashar, di mana pusar terasa berdenyut-denyut. Pada saat itu daun yang bertuliskan nama kita di pohon akan gugur dan Malaikat Maut akan membawa daun itu. Di masa ini, Malaikat maut selalu mengikuti kita dan bersiap menemani kita sampai tiba 40 hari kemudian saat ia harus memulakan tugasnya untuk memulainya hidup seorang manusia di Alam Kubur. Malaikat Maut itu hanya satu, namun kewenangannya adalah sama dengan jumlah nyawa manusia-manusia di dunia. Bagi orang yang menyadari dan merasakan tanda ini, ia mulai pasrah dan menerima segala ketetapan Allah atas dirinya. Di waktu ini, seseorang akan bertingkah aneh, tidak selazimnya ia lakukan semasa hidup dan meminta maaf.
  • TANDA 7 HARI SEBELUM MENINGGAL
Adapun tanda yang lebih signifikan terjadi pada hari ketujuh sebelum seseorang akan meninggal, (yaitu) beberapa orang yang dianugerahi sakit akan bertambah parah sakitnya. Massa ototnya (dagingnya) berkurang drastis, semakin terlihatnya tulang dan pembuluh-pembuluh darahnya. Di masa ini, seseorang akan merasakan lapar (mengidam), namun dia tidak ingin makan dan seolah berpikiran bahwa dia sudah tidak lagi membutuhkan (dan tidak menginginkan) makanan lagi. Merasakan bahwa kenikmatan dunia sudah tidak terasa nikmat lagi.
  • TANDA 5 HARI SEBELUM MENINGGAL
Seseorang yang lima hari lagi akan menemui ajalnya, dia akan merasakan anak lidahnya bergerak-gerak. Kondisi psikologis seseorang akan merasa tenang
  • TANDA 3 HARI AKAN MENINGGAL
Pada saat ini akan terasa denyutan pada dahi tengah (yaitu di antara kanan dan kiri dahi). Jika tanda ini dirasakan, maka dianjurkan berpuasa untuk membersihkan najis dan kotorang yang telah masuk ke dalam perut kita. Pada masa ini, bagian hitam dari mata sudah tidak bersinar kembali. Bagi orang yang sakit, daun telinganya bagian ujungnya akan layu dan bagian hidungnya perlahan akan jatuh. Telapak kakinya yang telunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
  • TANDA 2 HARI SEBELUM MENINGGAL
Pada masa ini seluruh bagian dahi akan terasa bergerak-gerak. Saat itu adalah saat di mana seseorang telah mulai merasakan suatu kesiapan untuk menghadap Sang Khalik
  • TANDA 1 HARI SEBELUM MENINGGAL
Sehari (pada waktu selepas Ashar) sebelum meninggal seseorang akan merasa ada denyutan di bagian belakang kepala (yaitu ubun-ubun). Hal ini menandakan bahwa seseorang telah merasakan bahwa ia tidak akan merasakan dan menemui waktu Ashar kembali. Di mana waktu Ashar yang selama ini selalu memberikan tanda-tanda akan datangnya ajal baginya.
  • TANDA AKHIR MENJELANG MAUT
Ketika waktu hidupnya tinggal dihitung oleh detikan waktu, seseorang akan merasakan rasa sejuk di bagian pusar, lalu turun ke bagian pinggang dan naik ke bagian Halkum (tenggorokkan). Ketika merasakan ini, hendaklah membaca Syahadat dan berdiam diri menanti kedatangan Malaikat Maut yang menjemput kita untuk menghadap kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana Dia telah menghidupkan kita dan yang mematikan kita pula. Di saat sebelum meninggal, seseorang akan merasa kesepian yang teramat sangat, merasakan di sekitarnya sangat hitam dan suram, merasakan sakit yang teramat sangat dan ingin menangis untuk yang terakhir kalinya di dunia. Di saat sebelum meninggal, akan muncul seperti Flashback (atau kilasan balik) tentang masa-masa hidupnya saat dia dilahirkan di dunia oleh ibunya, saat ia menikmati bahagianya masa kecil bersama kedua orang tuanya, saat bermain-main dengan saudaranya dan teman sepermainannya sewaktu kanak-kanak, saat ia merasakan bahagianya masa sekolah bersama teman-temannya, saat ia menyayangi istri (atau suami) dan keluarga barunya, saat ia merasakan masa senjanya bersama orang terdekat yang masih ada, saat merasakan sakit dan saat hari-hari kemarin. Ia merasakan bahwa hidup ini cepat sekali ia lalui dan tidak terasa akan tibalah akhir masa baktinya ia di dunia untuk menjalankan perintah Allah.

KEHIDUPAN SETELAH MATI
Setelah itu, muncullah Malaikat Maut di hadapannya dan memulakan tugasnya. Mulailah malaikat itu menyentuh dan memegang ruh kita dan rasa sakit seperti disayat-sayat (seperti sapi yang kupas-kupas kulitnya). Di saat itu mulut membisu dan tidak mampu berkata-kata lagi, bahkan merintih aduh saja pun sudah tidak kuasa. Rasa sakit, nyeri itu tercapuradukkan dengan perasaan dan bayangan apa yang akan terjadi setelah kematiannya. Dan itu sungguhlah lebih menyeramkan di luar imajinasi manusia dari pada rasa mati itu sendiri.
Syaikh Syaduq mengutip dari Imam Ja’far Al-Shadiq RA, “Barang siapa yang ingin kematiannya mudah dan bercahaya, dia harus mempertahankan hubungan baik dengan sanak saudara dan berlaku baik dan ramah tamah dengan orang tuanya. Seseorang yang melakukan hal ini akan meninggal dengan mudah dan dalam hidupnya tidak akan merasa kekurangan dan ia akan hidup bahagia.:”
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi Wassalaam menyarankan untuk membaca Surat Yasiin dan Al-Saffat dan membaca doa “Laa ilaha Illa Allahu l-Halimul Kariim (Laa ilaha illa Allah Al-Haliim Al Kariim)” (Tiada kekuatan selain Allah, MahaPenyabar dan Maha Baik) di akhir Qunut, maka akan membawa keuntungan saat ajal menjemput.

PROSES DEKOMPOSISI FISIK MANUSIA KETIKA MATI
Sesaat sebelum mati, detak jantung Anda mulai berhenti, nafas tertahan dan badan bergetar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi. Inilah yg disebut saat sakaratul maut.

1.            0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

2.            1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3.            3 Menit
Sel-sel otak tewas secara massal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4.            4 – 5 Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut krn kehilangan tekanan darah.

5.            7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.

6.            1 – 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku n rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

7.            4 – 6 Jam
Rigor Mortis terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

8.            6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

9.            8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

10.         24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

11.         36 – 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.

12.         3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

13.         8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

14.         Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.

15.         Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.

16.         Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan.

KEHIDUPAN ALAM SETELAH MATI
Seseorang yang telah tercabut ruhnya, dia akan melihat raganya sendiri dan menangisi akan jasad yang ia kendalikan dan menemaninya semasa hidup di dunia. Dengan perpisahan raga dan ruh itu, si Ruh akan merasa berat untuk meninggalkan jasadnya itu dan ingin kembali ke dalam jasad (raga)nya. Di saat seperti itu, ruh merasa bahwa Jasad (raga) itu bukanlah dirinya. Jasad yang telah dikubur dan masih orang yang mengantarnya ke alam barzah itu belum beranjak dari kuburnya, maka jasad fulan itu masih belum mengalami pengadilan di alam kubur, namun ruh seseorang yang telah meninggal tersebut selalu terasa ketakutan dan gelisah. Dan ketika orang terakhir yang mengantarkannya telah beranjak tiga langkah meninggalkan kuburnya, maka Malaikat Munkar dan Nakir mulai datang dan menanyakan beberapa pertanyaan dalam kubur. “Siapa Nama Tuhanmu ?” ; “Siapa Nabimu ?” ; “Siapa Imammu ?” ; “Siapa orang tuamu ?” ; “Mana Kiblatmu ?”. Jika seseorang yang meninggal itu tidak mampu menjawab pertanyaan itu, maka Malaikat Munkar Nakir akan mencambuknya dengan besi yang telah dicelupkan ke dalam api neraka. Setelah itu, bagi seseorang yang beramal shalih, kuburnya akan terasa sangat lapang, terang dan harum, dari kuburnya itu ia mampu melihat jendela ke surga. Kematian orang yang shalih akan terasa nikmat dan tiada terasa bahwa hari Kiamat telah datang. Sementara bagi orang yang beramal buruk, kuburannya akan menyempit, bau busuk, ditemani hewan-hewan mengerikan dan dari kuburnya itu, ia mampu melihat jendela neraka serta disiksa hingga hari Kiamat. Orang yang beramal buruk tersebut akan berteriak “Yaa Allah kembalikan aku untuk hidup di dunia, aku berjanji akan memperbaiki amalanku,” namun itu tiada mungkin terjadi, sementara akan berkata lagi ,”Yaa Allah, percepatkanlah Hari Kiamat, aku sudah tidak tahan berada di tempat seperti ini bersama siksa-siksamu yang pedih.” Orang yang beramal buruk akan, Hari Kiamat akan terasa sangat lama baginya dan ingin cepat-cepat kiamat. Namun setelah Kiamat, justru kehidupan yang lebih menyeramkan baginya telah menunggu. Hanya Syafaat dari Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaiyhi Wassalaam yang mempu menolongnya dan menariknya ke dalam Surga.
Di dalam Kubur, dua hal yang selalu membela si orang yang telah meninggal adalah Al-Qur’an dan Amalan baiknya itu. Tiada kawan yang lebih baih melainkan amalan baik kita sendiri. Amalan baik itu kelak akan menemui kita dengan berparaskan sama dengan raga kita semasa hidup dan menutup auratnya. Semakin banyaka amalan baik seseorang, maka semakin tampan/cantik, semakin bercahaya, semakin harum, semakin indah dan semakin mampu pula untuk membela kita di alam Barzah.

BACA KESAKSIAN KISAH MATI SURI ASLINA
Artikel ini adalah sebuah Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu
Alumni ESQ ‘Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia’.
Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama.
Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.

Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat membuka situs www.lifeafterlife. com
dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.
Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan
racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.

“Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,” jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. “Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut—red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.

“Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. “Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. “Sungguh,” lanjutya, “terlalu
sakit mati itu.”

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. “Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. “Saat di ujung napas, saya berzikir,” ujarnya. “sungguh sakitnya, Pak, Bu,” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ
Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. “Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: “Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.”
Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. “Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu
berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari
orang tersebut.

Aslina melanjutkan. “Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan “Ayah”.
“Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya?” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: “Wahai ayah, janji saya telah sampai.”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina, “Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.”
Ruh Aslina pun menjawab, “Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai.”

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. “Alam barzah, akhirat, surga dan
neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya, ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal
shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. “Siapa kamu?”
Lalu perempuan itu menjawab, “Akulah (amal) kamu.”

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang
laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan.
Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya, “Siapa manusia ini?”
Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka
berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang
ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat
batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara
literlek berarti akhir yang baik, yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik—red).

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya, “Saya mau shalat.”
Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina.
“Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina.
Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina.
“Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu.
Kumpulan manusia itu berkata. “Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.”
Manusia-manusia itu juga memohon. “Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat. Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya,
rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.

“Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua,” ujarnya.
Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: “Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.”
Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan, “aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:’Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).’(99). Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).”

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”

Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya
saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni
yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.



“Wahai seluruh sahabatku yang beruntung dan berkesempatan membaca catatan ini, hendaklah kamu sehalian ingat akan kematianmu (sendiri). Mengetahui kematian adalah seseuatu yang sangat bijak dan sangat banyak faidahnya untuk mengetahui seberapa muliakah kita hidup di dunia ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. As-Sajdah (11),’ Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”’ Jadi, janganlah bersombong diri di antara kalian, karena apa yang ada di dalam diri kita adalah pinjaman dari Allah. Kecantikanmu (begitupun ketampananmu) akan berubah menjadi sesuatu yang busuk dan kepandaianmu semata-mata hanyalah suatu nikmat yang sementara (dan akan hilang).”

Wassalaamu ‘alaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuhu
referensi cerita by : adityagusetyawan.blogspot.com